Tampak pimred Hidayatullah.com, Mahladi (berjaket hitam)
bersama Pimpinan situs Islam lainnya saat melakukan klarifikasi ke menkominfo
Hidayatullah.or.id
– Menjadi salah satu situs yang diblokir oleh Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT) membuat pengelola Hidayatullah.com keheranan karena mereka
sudah beroperasi sejak dua dekade lalu.
“Pemerintah sudah cooling down,
dan akan memverifikasi lagi mana saja yang benar-benar termasuk situs radikal.
Saya yakin (Hidayatullah.com) tidak termasuk situs radikal yang dimaksudkan,”
kata Ketua Bidang Pelayanan Umat PP
Hidayatullah, Tasyrif Amin, seperti dikutip lamanRepublika, Rabu (1/4).
Taysrif
menyebut, setelah mediasi dengan Kemenkominfo, pemerintah sudah membuka peluang
untuk melihat kembali aspek-aspek yang akan diperhatikan sebelum melakukan
pemblokiran.
Apalagi,
ujarnya, media yang dirilis Hidayatullah
Grup ini sudah ada sejak 20 tahun silam. Selama itu pula, situs
Hidayatullah tidak pernah mengubah konten pemberitaan mereka kepada hal-hal
yang berbau radikal atau konten yang mengancam keamanan negara.
“Pemblokiran
itu terlalu terburu-buru. Seharusnya, pemerintah harus memperhatikan data yang
valid sebelum positif untuk melakukan pemblokiran,” cetus Tasyrif.
Dari 22
situs website Islam yang diblokir oleh pemerintah tersebut, Tasyrif menduga,
mungkin ada yang positif berisi konten radikal. Akan tetapi, pemerintah
seharusnya tidak serta merta menyamaratakan semua situs Islam adalah radikal.
“Ada
jutaan pembaca dari situs-situs yang ditutup ini. Kan umat yang dirugikan kalau
informasinya terputus. Bagaimana hak mereka mendapatkan pencerahan dan
penyiaran Islam secara baik,” ujar Tasyrif. */Ali Mu'afi
0 komentar:
Posting Komentar