Lembaga Amil Zakat Nasional

Selama 20 tahun dipercaya mengelola dana ZAKAT, INFAK, SEDEKAH dari para dermawan untukk kebaikan Ummat

Daftar Jadi Donatur Daftar jadi Relawan

Our Services

Program Dakwah

Ujung tombak para penyeru kebaikan di daerah pelosok, terdalam dan terluar di seluruh NUSANTARA perlu kita dukung dengan program berbagi kebaikan

Read More

Program Pendidikan

Pendidikan menjadi pilar pembangunan Nasional untuk Indonesia lebih baik lagi. Layakkan pendidikan bagi anak generasi kita

Read More

Program Ekonomi

Ayo Bangkit dari keterpurukan perekonomian pasca pandemi dengan program kemanfaatan untuk pelaku usaha UMKM di Indonesia

Read More

Sosial Kemanusiaan

Bencana yang kerap melanda negeri kita menjadi moment terbaik kita untuk saling membantu dan meringankan beban penyitas bencana alam tersebut

Read More

Laporan Kegiatan kami

Kamis, 20 Maret 2014

Struktur Pengurus BMH Pusat

Struktur Pengurus BMH Pusat

Inilah Pengurus BMH Pusat yang bertempat di Jakarta
Jajaran Manajemen

Dewan Pembina
DR. Abdul Manan, SE, MM
Drs. H. Hasan Ibrahim, MA

Dewan Pengawas
Ir. Abu A’la Abdullah, MH.I
Asih Subagyo, S. Kom

Dewan Pengawas Syariah
KH. Drs. Hamim Thohari. Msi
KH. Nashirul Haq, Lc. MA

Dewan Pengurus
Drs. Wahyu Rahman
Mochamad Chofadh, S.Ag
Marwan Mujahidin, SE

 
Badan Pelaksana
Drs. Wahyu Rahman
Direktur Eksekutif

Mochamad Chofadh, S.Ag
Direktur SDM & Jaringan

Marwan Mujahidin, SE
Direktur Operasional

Suwito Fatah, S.Pd.I
Departemen Program & Pendayagunaan
Ade Syariful Allam, S.Sos.I
Departemen Penghimpunan
Abdul Chadjib Halik, SE, MM.
Departemen Keuangan
Rama Wijaya, S.Sos.I
Departemen Marcom

Teuku Lukman Fitriansyah, SE
Departemen SDM & MR ISO

Senin, 17 Maret 2014

Kutut, bak gadis cantik “bunga desa” Pandansari kec. Ngantang Malang Jatim

Kutut, bak gadis cantik “bunga desa” Pandansari kec. Ngantang Malang Jatim




Setelah satu minggu di pertengahan bulan Februari 2014 mengelola posko bencana peduli korban gunung kelud di kecamatan Kasembon, BMH memandang ada daerah yang paling parah di wilayah Malang yakni desa pandansari kecamatan Ngantang.

Bermula dari datangnya team BMH Pusat bersama korwil Jatim dan bapak Giarno BMH Pare mensurve lokasi yang menurut pemberitaan di media tergolong paling parah. Media massa sering atau beberapa kali mengangkat berita tentang dusun kutut desa pandansari selatan bendungan selorejo.

Mobil APV ambulan BMH Jatim menyusuri sungai lahar yang waktu itu masih menjadi daerah terlarang, kami menyusul dengan mobil Elf team Medis IMS Pusat Jakarta juga menyeberang sungai lahar yang menjadi satu-satunya akses menuju dusun kutut. Kami melihat rumah-rumah penduduk yang hancur dengan genting yang berantakan. 90% kondisi rumah tidak layak dihuni karena dalam rumah tembus air hujan, penuh pasir dan air hujan.

Hari pertama kami mengadakan layanan medis, hanya kurang lebih 10 orang yang dating untuk periksa kesehatan. Masih sepi karena mayoritas penduduk belum dating dari tempat pengungsian. BMH menjadi lembaga zakat pertama yang datang di daerah terparah di Malang, LAZNAS pertama, bahkan ormas pertama yang datang, setelah TNI tentunya. Hampir sebulan BMH mengelola posko di dusun Kutut desa Pandansari Ngantang.

 
Bapak Humam Hidayat, SS kepala cabang BMH Malang tertunjuk sebagai korlap di wilayah malang sebagai pewakilan korwil jatim dan BMH Pusat sebagai Pembina agenda peduli bencana nusantara. Pernah team yang datang pertama kali tidak bisa menyeberang karena derasnya sungai lahar yang datang sewaktu-waktu.

Team BMH pernah mengantar pasean atau penduduk yang pingsan tidak sadar karena minum obat secara over dosis, dan mengantar atau mencari puskesmas yang tak kunjung ketemu. 
Karena tidak ada layanan kesehatan yang buka saat kondisi bencana. Yang seharusnya layanan kesehatan buka 24 jam saat kondisi bencana.

Peran mobil APV Ambulan BMH cukup vital untuk antar layanan kesehatan dan antar relawan yang keluar masuk daerah bencana. Bahkan ambulan BMH cukup familiar di kalangan petugas keamanan di seputar daerah bencana di Ngantang. Kalau ada relawan BMH yang dilarang masuk wilayah kutut, tetap bisa masuk dengan peran ambulan BMH. Bahkan yang menyetir adalah kalangan TNI.

 Puluhan bahkan ratusan relawan BMH dan Hidayatullah Jawa Timur sempat dikerahkan untuk daerah bencana di Kasembon dan Ngantang, terutama di dusun Kutut. Tercatat sempat memenuhi jadwal untuk datang sebagai relawan BMH dari cabang :Madura, Surabaya, malang, jombang, trenggalek, tulungagung, probolinggo, bondowoso, blitar, ponorogo, Kediri, dll.

Banyak bidang garapan yang sudah dikerjakan oleh relawan BMH Jatim di daerah desa Pandansari Ngantang terutama dusun Kutut. Antara lain : membantu membersihkan pasir dari jalan dan rumah penduduk, membantu memasang terpal dan genting, membersihkan fasilitas umum, masjid, mushola, TPQ dan madrasah diniyah.
 
Lebih dari total seratus tigapuluh juta rupiah dana dan barang bantuan yang di kelola di daerah bencana di kecamatan Kasembon. Sedangkan di kecamatan Ngantang desa Pandansari ini lebih banyak lagi tenaga, dana dan barang bantuan yang dikelola BMH Jawa Timur.


Bahkan sampai saat ini agenda recovery belum selesai dan terus dalam pemikiran dan penyelesaian. BMH bersama seluruh lapisan masyarakat, pejabat pemerintahan, TNI, ormas dan lembaga swadaya masyarakat terus berbenah mencari solusi bencana nusantara ini. Bersama ormas Muhammadiyah terutama PDM Kabupaten Malang bersama mengelola di Kecamatan Kasembon.


Sedangkan di Desa Pandansari Ngantang ini lebih banyak lagi elemen masyarakat yang turut terlibat turun tangan berperan dalam penanggulangan bencana. Baik untuk persoalan rumah penduduk, jalan raya, masjid dan mushola, layanan air bersih dan lembaga pendidikan.SD Pandansari 3 adalah satu-satunya sekolahan untuk tiga dusun yakni dusun Kutut, Pahit dan Klangon. Juga TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) atau Madrasah Diniyah Tarbiyatul Aulad adalah satu-satunya TPQ untuk tiga dususn tersebut.

Sempat kita kenalan dengan para Pembina dan pengasuh TPQ tersebut yakni bapak Ngudi Cahyono, bapak twinanto dan bapak Kholid. Setelah pemasangan genteng rumah-rumah penduduk dianggap selesai, dan tugas TNI dianggap selesai sesuai jadwal yakni pada hari minggu tanggal 9 Maret 2014, maka terlihat suasan baru dan sisa bencana tinggal cerita dan perbaikan selanjutnya. Aktifitas penduduk sudah mulai terlihat seperti semula, walau sawah lading belum bisa diolah dan dikerjakan.

Masih penuh dengan pasir kiriman kelud. Juga persoalan yang belum selesai adalah saluran air bersih yang melalui jalur paralon menuju sumber dekat kelud sampai sekitar tujuh kilo meter. Suasana baru juga terlihat dan terasa semakin ramai. Ramai dengan hadirnya lembaga dan pihak-pihak yang mau berperan berbuat baik menyampaikan simpati dan empati dengan korban bencana. Bendera- bendera lembaga zakat, LSM, bendera ormas pun semakin berkibar.

Bahkan bendera-bendera partai politik juga bermunculan di dusun kutut dan sekitarnya di wilayah Pandansari Ngantang. Ya ya ya, memang bencana membawa berkah bagi warga desa Pandansari Ngantang terutama dusun Kutut. Hari-hari sebelum bencana letusan gunung kelud, mungkin dusun kutut dipandang sebelah mata sebagai jalur desa yang tidak perlu dikunjungi. Bahkan dilirik pun dari lokasi taman rekreasi bendungan selorejo amat mustahil dan terpinggirkan.

Tapi, Allah memang Maha Kuasa.saat ini tempat rekreasi masih tutup dan tidak ada pengunjung sama sekali, kecuali kemarin menjadi posko TNI. Semua pengunjuk yang mau menunjukkan rasa simpati dan empati menuju dusun kutut. Berita mas media, pejabat, orang kaya, mobil mewah (maksudnya mobil-mobil yang kuat sekelas starada, resqiu) banyak terjun menuju lapangan bencana.


Semoga bencana ini menjadi semacam teguran lembut dari NYA untuk warga dan para relawan serta pengunjung untuk lebih rajin beribadah. Baik ibadah mah-dhoh maupun ibadah kesholehan social. Amiiin Posko BMH peduli bencana Gunung Kelud di dusun Kutut Pandansari Ngantang Malang, SIAP menyalurkan simpati dan empati ANDA.

  Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Mengajak disiplin berinfaq, sedekah, zakat, hibah dan wakaf, minimal 2,5 % dari setiap rizki/ penghasilan yang diterima.

Untuk menyempurnakan taqwa… Mewujudkan lembaga zakat yang amanah dan profesional, untuk kemandirian bangsa. kami team BMH Cabang Malang siap menghubungkan niat baik Anda dengan yang berhak menerimanya, menyalurkannya pada yang berhak.

 Layanan jemput Zakat, Infaq, Shodaqoh, hibah, wakaf Anda…. Ke 
CP.0877.5961.0020
 0852.3496.4872
 0341-7076662_
PIN BB. 26A2122B
 pak Makin_team BMH Malang 

Call me please 24 jam non stop....
 “Tebarkan rahmat berdayakan ummat” Atau datang langsung ke... kantor BMH Malang da.

Jl.Sidomakmur 15 Malang Jatim 
0341-462738./0341.7717000
 Atau 
 Kantor Kas Kota Kepanjen da. Raya Panggungrejo 41/409 
(depan jl/Gg.Pandan) 
Kota Kepanjen 0341-392096. 

http://bmhcabangmalang.blogspot.com

fb.bmhmalang@yahoo.co.id
Alamat fb/email : makin.udin@yahoo.co.id

Salam Super, Salam Sukses, Salam Dahsyat, Salam Mantafff...

POSKO BMH PEDULI BENCANA DI KASEMBON MALANG

POSKO BMH PEDULI BENCANA DI KASEMBON MALANG

Kamis, 13 Maret 2014

BMH bersama PT.LEN Industri (Persero) peduli bencana Kelud

BMH bersama PT.LEN Industri (Persero) peduli bencana Kelud

Khalifah Yang Setiap Malam Berpatroli Untuk Ummatnya

Khalifah Yang Setiap Malam Berpatroli Untuk Ummatnya

Ini kisah menarik yang bisa menjadi pelajaran, semoga terus bisa menambah keimanan kita dan menambah ketaan dan ketaqwaan kita, semoga.  ADA kisah yang sangat masyhur yang tetap perlu menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam. Kisah seorang khalifah yang hampir setiap malam berpatroli mengelilingi kota hingga pelosok desa guna mencari tahu langsung keadaan rakyat-rakyatnya.

Dia adalah Sang Amirul mu’minin, Umar Bin Khattab, khalifah kedua umat Islam.

Hingga pada suatu malam, saat beliau sedang berjalan di samping rumah seorang janda yang tinggal bersama putri semata wayangnya, tanpa sengaja beliau mendengar percakapan dari dalam rumah tersebut.

Ibu: Nak, tambahkanlah sedikit air kedalam susu, sebelum matahari terbit.

Putri: Jangan Bu, Amirul Mu’minin melarang kita melakukan hal tersebut.

Ibu: Tambahkan saja, toh Amirul Mu’minin tidak melihat kita!

Putri: Ibu, Amirul Mu’minin memang tidak melihat kita, tapi bukakah ibu tahu, bahwa tuhan Amirul Mu’minin pasti melihat kita?
Ruapanya, percakapan singkat ini sempat terdengar oleh Umar Bin Khattab yang akhirnya membuat Umar kagum dengan keshalehan dan ketakutan anak tersebut kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Keesokan harinya, Umar memanggil anak perempuan tersebut ke kediamannya.

Saat perempuan tersebut tiba, Umar memerintahkan semua anak laki-lakinya untuk berbaris kemudian bertanya.
“Siapa di antara kalian yang ingin menikahi perempuan ini?”

Umar sampai mengulangi pertanyaannya karena anak-anaknya diam dan terlambat menjawab pertanyaannya.

“Siapa di antara kalian yang ingin menikahi perempuan ini? Jika tidak ada, maka ayahmu yang akan menikahinya,” demikian tegas Umar.

Akhirnya, ‘Ashim yang kebetulan belum menikah, mengajukan diri.

Dalam kisah lain diceritakan, usai mendengar percakapan ibu dan anak perempuan ini, berurailah air mata Umar. Usai memimpin shalat Subuh di masjid, Umar memanggil anak “Ashim untuk menghadap “Wahai ‘Ashim putra Umar bin Khattab.

“Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan istimewa. Pergilah kamu ke rumah si anu dan selidikilah keluarganya.”

Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahndanya yang tak lain memang Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mu’minin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya berkata, “Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu. Aku lihat insyaallah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudah-mudahan pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa.”

Yang jelas,  akhirnya menikahlah ‘Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Suatu malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya, bernama Umar dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dia memimpin umat Islam.

Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita ini tetap terpendam di antara keluarganya.
Singkat cerita, dari pernikahan ini, lahirlah seorang putri yang diberi nama “Laila”.

Siapakah Laila?

Yah, Laila adalah cucu Umar bin Khattab yang di kemudian hari dinikahi oleh Abdul Aziz Bin Marwan Bin Al-Hikam. Yang dari pernikahan tersebut lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama “Umar bin Abdul Aziz”.

Rasanya tak perlu kita bahas bani Khattab yang satu ini,

Tidak jauh dari buyutnya, selaut tinta tidak akan cukup menulis sejarahnya.

Binatangpun “bersatu”

Cukup kita tahu saja, bahwa beliau adalah Umar Bin Abdul Aziz Bin Marwan Bin Al-Hakam Bin Abu Al-Ash Bin Umayyah Bin Abd Syams Bin Manaf, seorang yang ahli fikih, penghafal hadits Rasulullah, mujtahid, seorang yang zuhud akan dunia dan ahli ibadah.

Pada Usia yang Ke 37 beliau diangkat menjadi khalifah, beliau memenuhi dunia dengan keadilah dan kebijaksanaannya, beliau adalah seorang pemimpin yang sangat takut kepada Allah, hingga kaum Muslimin sepakat menggelarinya sebagai Khalifah yang ke-5. Tercatat dalam sejarah berkah kepemimpinannya, bahwa semasa kepemimpinannya, semua rakyat hidup makmur dan berkecukupan, hingga zakat yang terkumpul di baitul maal diinfakkan ke negara tetangga, karena semua rakyatnya sudah tak layak menerima zakat tersebut.

Bukan hanya itu saja, pada masa kekhalifahannya, binatangpun hidup akur satu sama lain.

Dikisahkan pada masa beliau, srigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing.

Hingga pada suatu hari, seseorang berjalan di tengah hutan dan melihat srigala menerkam seekor kambing, seketika orang tersebut bergumam, “telah meninggal Umar” dan benarlah adanya, pada saat yang sama Umar Bin Abdul Aziz berpulang kerahmatullah.

Subahanallah

Begitulah, jika ingin mendapatkan hasil yang baik, maka saat bercocok tanam, pilihlah bibit yang baik yang pula. Kaidah ini tidak hanya berlaku dalam pertanian, ini juga berlaku di kehidupan sosial kita. Jika ingin mendapat keturunan yang sholeh maka menikahlah dengan orang yang sholihah.

Tentu tidaklah mudah. Sebab sebelumnya kita harus mempersholeh dan memperbaiki diri kita terlebih dahulu.
ربنا هبلنا من ازواجنا وذريتنا قرة اعين واجعلنا للمتقين اماما

“Ya Allah, berikanlah dari istri-istri dan zuriat-zuriat kami orang-orang yang menjadi idaman hati di masyarakat, dan jadikanlah kami menjadi ikutan bagi orang-orang takwa.”

رَبِّ اجْعَÙ„ْÙ†ِÙŠ Ù…ُÙ‚ِيمَ الصَّلاةِ ÙˆَÙ…ِÙ†ْ Ø°ُرِّÙŠَّتِÙŠ رَبَّÙ†َا ÙˆَتَÙ‚َبَّÙ„ْ دُعَاءِ

“Ya Allah Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang mendirikan shalat. Ya Tuhanku perkenankanlah do’aku. Semoga bermanfaat.*/ditulis Nurul. Cerita ini disarikan dari beberapa potong kisah yang disampaikan oleh masyaikh di Universitas Al-azhar

kami kutib lengkap dari sumber utama http://www.hidayatullah.com/read/2014/03/09/17839/bibit-yang-baik-untuk-buah-yang-baik.html

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Kontak Kami

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah BMH tetap berkhidmat bersama Ummat - WA 0851.0471.7000

Alamat:

Jalan Sidomakmur 15 Sengkaling Dau Malang

Jam Kerja:

Senin sampai Jumat pUkul 08.00 hingga 16.30

Phone:

0851.0471.7000

Recent Comments

Recent Posts