Melakukan perjalanan darat selama kurang lebih 9 jam cukup melelahkan. Apalagi, sebelumnya juga menempuh jarak penerbangan yang cukup jauh, yakni dari Malang ke Medan, tidak kurang dari 3 jam. Hampir selama sehari semalam berada di perjalanan. Namun, rasa lelah itu menjadi tidak terlalu terasa ketika dalam keadaan senang
Beberapa kali saya diundang ke STAIN Lhokseumawe, untuk berceramah, seminar, atau kegiatan lainnya. Perjalanan jauh itu tidak terasa oleh karena selalu ditemani oleh pimpinannya. Setiap diundang ke kampus itu, saya selalu dijemput oleh ketuanya sendiri, atau setidak-tidaknya oleh humasnya di Medan. Setelah turun dari pesawat, ----- dari Jakarta, diajak bersama-sama naik mobil ke Lhokseumawe dalam perjalanan yang cukup lama tersebut.
Perlakuan yang sedemikian menyenangkan, yakni datang dari jauh, kemudian dijemput, dan diajak bersama-sama itulah, yang menjadikan rasa lelah terasa hilang dengan sendirinya. Perlakuan baik ternyata bisa mengalahkan rasa capek dan lelah. Secara fisik merasakan lelah tetapi secara psikhis, atas perhatian yang sedemikian besar itu, maka kelelahan fisik itu menjadi hilang dengan sendirinya.
Selama di dalam perjalanan dari Medan hingga ke Lhokseumawe, saya memperoleh banyak informasi dari humasnya di antaranya tentang pengembangan perguruan tinggi Islam, gambaran tentang masyarakat Aceh, dan banyak hal lagi lainnya. Berbagai informasi itu, bagi saya, adalah sangat menarik dan merupakan hiburan tersendiri. Mengembangkan perguruan tingi Islam, -------di daerah-daerah, ternyata bukan pekerjaan mudah. Banyak hambatan yang harus dihadapi, mulai dari menyediaan sarana dan prasara, penyediaan tenaga dosen, hingga menyangkut administrasi perizinan dari pemerintah pusat.
Mendengarkan kisah perjuangan tersebut, saya mendapatkan kesimpulan bahwa ternyata mengembangkan pendidikan Islam itu tidak mudah. Diperlukan semangat, perjuangan, dan sekaligus pengorbanan. Usaha-usaha yang bersifat seadanya, hanya menunggu kabar bahwa ada peluang, mau berbuat manakala ada anggaran dan seterusnya, maka tidak akan membawa hasil. Perguruan tinggi Islam yang tamnpak maju dan berkembang, adalah hampir pasti bahwa, di balik itu terdapat orang-orang yang mau berjuang dan sekaligus berkorban.
Seperti yang saya lihat di STAIN Lhokseumawe, lembaga pendidikan Islam itu memiliki orang-orang yang bersemangat tinggi untuk maju. Selain itu, juga saya lihat ada orang yang mampu menjalankan tugas kehumasan dengan baik. Kekuatan lainnya, adanya kebersamaan di antara semua warga kampus. Semangat yang tingi, kebersamaan, dan kualitas kehumasan itulah yang menjadikan perguruan tinggi Islam ini, -------sekalipun usianya belum terlalu lama, mengalami perkembangan yang sedemikian cepat.
Tugas kehumasan di antaranya adalah menjadikan lembaga yang bersangkutan memiliki citra baik di tengah masyarakat, membagi informasi secara merata kepada warga kampus, menjalin komunikasi secara luas dengan berbagai pihak, dan lain-lain. Tugas-tugas itu rupanya berhasil dijalankan oleh pejabat yang ditunjuk, dan juga secara bersama-sama diperankan oleh semua pimpinanya. Lewat peran kehumasan itu, perguruan tinggi Islam ini dirasakan menjadi milik bersama, dan itulah sebenarnya yang merupakan salah satu kunci kemajuan yang diraih selama ini. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar