Rabu, 17 Juni 2015

Bersama BMH, Mushida Gelar Seminar Internasional dan Aksi Peduli Rohingya





Jakarta. Mengangkat tema “Muslimah dan Pembangunan Peradaban Islam,” Mushida (Muslimah Hidayatullah) menggandeng BMH menyelenggarakan seminar Internasional dan aksi peduli Rohingya yang di ikuti lebih dari 200 perserta.
Acara yang dihelat di hotel Grand Menteng Jakarta ini dibuka langsung oleh Sekjen PP Muslimat Hidayatullah, Ir. Amalia Husnah Bahar, MM. Dalam sambutannya, Amalia menuturkan apresisasinya kepada seluruh peserta.“Bagian penting dari kesuksesan acara ini adalah kerjasama yang saling menguatkan dari berbagai kalangan umat islam dan lembaga amil zakat seperti BMH,” jelasnya.
Menghadirkan narasumber yang berkompeten dari dalam dan luar negeri membuat seminar tersebut bertambah khitmat, diantara nara sumber yang hadir DR. Nur Saleha M. Saleh (Ketua Wanita Isma Malaysia), DR. Bibi Jan M. Ayyub (Mantan Ketua Persatuan Guru Melayu Singapura), Dra Sabriati Aziz, M.Pd.I (Ketua MPP Muslimat Hidayatullah), dan Santi W Soekanto ( Wartawan dan Relawan Sahabat Al-Aqsha) serta DR.KH. Abdul Mannan (Ketua PP Hidayatullah).
Dalam paparannya, DR. Bibi Jan M. Ayyub menjelaskan, pentingnya membangun karakter anak sedini mungkin dengan madrasah keluarga karena keluarga merupakan wadah pendidikan pertama bagi serorang anak pemegang generasi masa depan.“Pendidikan karakter seorang anak harus dimulai dari rumah, bukan di sekolah. Tidak mungkin mengharapkan karakter dan budi pekerti yang baik dari seorang anak dengan hanya menyerahkannya pada sekolah,” ungkapnya.
Beliau menekankan, ayah dan ibu merupakan guru pertama dan utama dalam membangun akhlak yang mulia bagi anak dengan memberikan ketauladahan.“Bagaimanapun rumah adalah sekolah utama anak. Ayah dan ibu merupakan guru pertama dan utama dalam mendidik anak. Sekolah, madrasah, pesantren, masjid dan institusi sosial lainnya hanya bertugas untuk terus memupuk apa yang telah disemai oleh orang tua,” sambungnya penuh semangat.
Hal senada juga disampaikan DR. Nur Saleha M. Saleh, perihal pentingnya ketauladanan dari orang tua terutama serorang ibu yang merupakan panutan pertama bagi anak,“Betapa pentingnya keberadaan wanita sholehah dalam menjamin kesejahteraan generasi dan keturunan. Seorang anak yang rusak bisa menjadi baik jika mendapat pengasuhan dari seorang ibu yang baik. Sebaiknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya hanya bisa melahirkan generasi yang rusak akhlaknya. Karena itulah, merusak wanita muslimah menjadi salah satu agenda utama musuh Islam,” jelasnya.

Selain itu, dipenghujung acara para peserta ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana peduli Muslim Rohingya.“Islam itu bersaudara, perbedaan status kewarganegaraan tidak menghalangi rasa persaudaraan kita sebagai umat Islam,” tutur Yulia salah seorang peserta.*/Ali

0 komentar:

Contact

Kontak Kami

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah BMH tetap berkhidmat bersama Ummat - WA 0851.0471.7000

Alamat:

Jalan Sidomakmur 15 Sengkaling Dau Malang

Jam Kerja:

Senin sampai Jumat pUkul 08.00 hingga 16.30

Phone:

0851.0471.7000

Recent Comments

Recent Posts