Minggu, 29 Maret 2015

Mewujudkan Zakat Sebagai Life Style





Dibalik ancaman dan pemudharatannya, modemitas sebenaranya juga menyedihkan peluang besar bagi umat Islam mengkampanyekan nilai – nilai keyakinannya, terutama dalam dakwah atau mengajak mereka yang masih awam atau belum benar – benar hidup sebagaimana ajaran Islam.
Hal ini penting karena umat Islam memang semestinya hidup dengan nilai-nilai Islam, utamanya dalam mengamalkan inti dari Islam itu sendiri, yakni rukun Islam. Mulai dari syahadat, shalat, puasa, zakat dan tentu yang pamungkas ibadah haji.

Untuk syahadat, shalat, dan puasa, serta haji, mungkin seluruh umat Islam sudah mafhum dengan baik akan hal tersebut. Tetapi tidak dengan zakat. Padahal, zakat juga bagian dari rukun Islam, yang tentu setiap Muslim wajib mengamalkannya.

Akan tetapi, masih banyak dari umat Islam yang belum benar-benar memahami kewajiban ini. Meskipun di negeri ini sudah ada Lembaga Amil Zakat Nasional, semisal Baitul Maal Hidayatullah (BMH) ini.  Menurut Ustadz Erick Yusuf, setiap Muslim wajib menunaikan zakat, dan pengelolaan
zakat hukumnya fardhu kifayah, sehingga penyerahannya pun harus benar-benar tepat, yakni melalui amil-amil yang profesional.

“Pengelolaan zakat secara hukum adalah fardhu kifayah, jadi yang ideal adalah dengan  menyerahkannya kepada para amil yang berkompeten secara ilmu dan implementasinya. Artinya mesti profesional, tidak lagi boleh menjadi pekerjaan sambilan. Amilin mestilah mendapatkan bagian sebagaimana dijelaskan dalam surah At-Taubah ayat 60 agar fokus dan pengelolaannya pun
semakin berkembang,” paparnya kepada MULIA.

Penulis Buku “99 Celoteh Kang Erick Yusuf” ini juga menjelaskan bahwa zakat merupakan penyempurna iman yang memiliki dampak komprehensif baik secara hablumminallah maupun
hablumminannas. “Itulah mengapa zakat hukumnya menjadi wajib karena dengan zakat,
seseorang yang posisi awalnya mesti dibantu atau tangan dibawah dapat kemudian hari menjadi membantu atau tangan diatas.

Itulah pentingnya secara sistem konsep hablumminanaas memberdayakan umat (empowering) dan
sekaligus secara habluminallah zakat itu mempunyai pengertian mensucikan atau menumbuhkembangkan,” paparnya.

“Salah satu sistem penyebaran rizki Allah dengan ditunaikannya zakat dari sebahagian harta yang telah Allah berikan pada hambanya, untuk didistribusikan bagi hamba yang lainnya. Itulah bagian
kesempurnaan iman. Karena audit zakat itu langsung oleh Alloh pada hakikatnya,” imbuhnya.

Dengan demikian, menurut pengasuh kolom Celoteh Kang Erick Yusuf di Republika Online ini zakat sangat erat hubungannya dengan kesejahteraan dan keharmonian sosial. “Secara sistem harmoni itu memang takdir Alloh melebihkan seseorang dan mengurangkan yang lain. Untuk apa? Itu
semua agar mereka semua bermuamalah, yang kurang bertemu dengan yang lebih dan terjadilah pergerakan yang dinamis,” ucapnya.

“Dunia bergerak atau berputar karena ada perputaran, yang punya menjadi tidak punya dan sebaliknya. Jadi kita tdk mungkin membuat semua menjadi seragam karena malah menjadi statis,” imbuhnya.

“Karena itu konsep zakat dalam tatanan sosial bukan hanya mensejahterakan masyarakat saja, tapi membuka hati semuanya. Yang kaya gembira melihat yang kekurangan bergembira menerima apa yang telah diberikan. Begitu sebaliknya yang miskin mendoakan si kaya agar terus bertambah
kaya. Zakat itu inti dari ikatan kehidupan sesama manusia,” tegasnya.

Untuk itu, dinilai sangat penting Amil Zakat Nasional seperti BMH mengajak umat ini untuk menjadikan zakat sebagai life style. “Ini yang keren (zakat sebagai life style), kita mesti mengenalkan zakat pada anak-anak dari usia dini.

"Sebagaimana di Jepang  mereka mengedukasi generasi muda mereka membuang sampah organik, kertas dan plastik yang berbeda dari sejak usia TK, agar menjadi gaya hidup mereka,” terangnya.
Dengan demikian, mengapa tidak, zakat diupayakan menjadi gaya hidup kita sebagai seorang Muslim. Apalagi, secara normatif, zakat merupakan manivestasi iman yang secara empiris memiliki kemanfaatan sosial yang menyeluruh dan berkesinambungan.

“Ini tantangan saya, anda dan kita semua. Lalu buat sedikit tag line .. orang taat bayar pajak? Bayar zakat dulu dong bro….”tegasnya disertai senyum khasnya.

*Oleh Ustadz Erick Yusuf

0 komentar:

Contact

Kontak Kami

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah BMH tetap berkhidmat bersama Ummat - WA 0851.0471.7000

Alamat:

Jalan Sidomakmur 15 Sengkaling Dau Malang

Jam Kerja:

Senin sampai Jumat pUkul 08.00 hingga 16.30

Phone:

0851.0471.7000

Recent Comments

Recent Posts