Lembaga Amil Zakat Nasional

Selama 20 tahun dipercaya mengelola dana ZAKAT, INFAK, SEDEKAH dari para dermawan untukk kebaikan Ummat

Daftar Jadi Donatur Daftar jadi Relawan

Our Services

Program Dakwah

Ujung tombak para penyeru kebaikan di daerah pelosok, terdalam dan terluar di seluruh NUSANTARA perlu kita dukung dengan program berbagi kebaikan

Read More

Program Pendidikan

Pendidikan menjadi pilar pembangunan Nasional untuk Indonesia lebih baik lagi. Layakkan pendidikan bagi anak generasi kita

Read More

Program Ekonomi

Ayo Bangkit dari keterpurukan perekonomian pasca pandemi dengan program kemanfaatan untuk pelaku usaha UMKM di Indonesia

Read More

Sosial Kemanusiaan

Bencana yang kerap melanda negeri kita menjadi moment terbaik kita untuk saling membantu dan meringankan beban penyitas bencana alam tersebut

Read More

Laporan Kegiatan kami

Jumat, 26 Desember 2014

Berguna Bagi Sesama

Berguna Bagi Sesama

Tulisan inspiratif ini kami ambil dari BMH Surabaya semoga menjadi ibrah dan meningkatkan semangat dakwah kita,

Suatu ketika saya mendapatkan tugas dakwah di sebuah tempat yang komunitas masyarakatnya adalah masyarakat yang majemuk; ada Muslim dan non Muslim. Konon, di tempat itu juga menjadi salah satu sasaran misionaris. Tepatnya di lereng wilis, Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.


Sebagai pemula yang melibatkan diri untuk berkecimpung di medan dakwah, tugas ini tentu berat bagi saya. Di tempat ini, saya membawa misi menghidupkan kegiatan-kegiatan keislaman --baik melalui jalur pendidikan, mushalla dan masjid-- serta pembinaan langsung pada masyarakat.
Awal kedatangan saya diterima oleh Pak Trimo, salah satu warga di Dusun Turi yang mempunyai rumah besar dan luas. Di situlah saya tinggal dan menjadi bagian dari keluarga mereka selama menjalankan tugas.

Tugas pertama saya disambut cuaca dingin. Tiada hari tanpa hujan, dan tiada hari tanpa kabut. Karena itu saban hari harus menggunakan jaket. Kala itu, sempat terbersit ingin pulang karena kondisi cuaca dingin yang tidak bersahabat dengan tubuh saya. Namun keinginan itu saya tahan, dan saya kuatkan dengan motivasi diri agar tetap melaksanakan tugas dan tidak pulang sampai tugas selesai dan berhasil.
Atas saran dan arahan tokoh setempat, saya memulai tugas dengan menghidupkan kegiatan pembelajaran al-Qur’an yang sudah libur di mushalla.
Kegiatan utama saya di mushalla adalah mengisi pembelajaran al-Qur’an bagi anak-anak dan juga ibu-ibu. Sementara untuk kegiatan di masjid saya diberi tugas untuk menjadi bilal dan sesekali sebagai khatib Jum’at.

Dengan bekal ilmu sebagai bilal dan khatib Jum’at yang dulu pernah saya pelajari waktu menjadi santri kalong di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur, saya laksanakan tugas itu dengan enjoy. Sungguh hal yang sangat menyenangkan bisa mengamalkan ilmu yang saya pelajari di bangku sekolah dahulu.

Kegiatan rutin lain, adalah mengisi kegiatan tahlil ibu-ibu kampung setiap hari Ahad siang. Alhamdulillah karena dulu saya dilahirkan dilingkungan Nahdiyin sehingga tidak mengalami kesulitan dalam tugas itu.

Saya juga mengajarkan seni hadrah. Sebagai mantan vokalis hadrah tentunya saya mempunyai pengalaman dan tahu bagaimana cara memainkannya. Masyarakat khususnya ibu-ibu sangat antosias mengikuti sehingga kesenian ini menjadi bagian dari rangkain kegiatan tahlilan.

Yang terakhir dari aktivitas saya selama di Dusun Turi adalah terjun di lembaga pendidikan dengan mengajar dan mendampingi murid dalam beraktivitas. Lembaga pendidikan yang paling dekat dengan tempat saya adalah SD dan SMP, sehingga tempat itulah yang menjadi pilihan saya untuk melaksanakan aktivitas mengajar.

Pengalaman ini menjadi kenangan dan pelajaran bagi saya, sehingga membuat saya termotivasi untuk senantiasa terus belajar, belajar, dan belajar. Sesungguhnya, semakin banyak ilmu seseorang semakin banyak pula peluang baginya untuk menebarkan manfaat bagi sesama. Sebagaimana hadits Nabi;
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.”
 [Muttaq ‘alaih].*/dikisahkan oleh Subliyanto

BMH Salurkan Kepedulian 3 sekolah favorit di cirebon

BMH Salurkan Kepedulian 3 sekolah favorit di cirebon

Berbagi ngak sendiri,.
Ya Anda tidak sedirian dalam berbagi kepedulian terhadap sesama.
Bersama Kita Bisa !!

Begitulah slogan kebersamaan untuk berbagi keceriaan terhadap paran pengungsi korban longsor Banjarnegara.





Kiprah BMH di kota Cirebon rupanya mendapat sambutan yang luar biasa dari masayarakat luas termasuk lembaga pendidikan yang ada di kota udang itu. Beberapa sekolah negeri dan swasta di Cirebon mengambil peran dalam sedekah peduli bencana yang digagas BMH.


Sebut saja Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Cirebon. Sekolah yang berlokasi di Jalan Pemuda nomor 16 kota Cirebon ini pada pertengahan Februari yang lalu, memberikan beberapa bantuannya kepada korban bencana melalui BMH Cabang Cirebon seperti pakaian layak pakai, makanan ringan, dan sejumlah uang yang dihimpun langsung oleh pihak sekolah dari para guru dan siswa.

“Bantuan ini dari siswa-siswi SMPN 4 yang ikut peduli terhadap negeri yang dilanda bencana ini. Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi para korban bencana,” ujar Kepala SMPN 4 Cirebon kepada Ismail, Kepala Cabang BMH Cirebon saat penyerahan bantuan.

Sementara itu, dua hari setelahnya (17/12), giliran MAN 2 Cirebon memberikan bantuan kebencanaan melalui BMH. “Alhamdulillah respon kepedulian masyarakat Cirebon pada saudara sebangsanya masih cukup tinggi, termasuk para generasi muda seperti yang dilakuan oleh siswa dan siswi MAN 2 Cirebon ini yang rela menyisihkan uang sakunya dan beberapa bantuan lainnya kepada para korban melalui BMH. Subhanallah, ini patut dicontoh oleh sekolah-sekolah lain,” tutur Ismail sesaat setelah serah terima dari Kepala Sekolah MAN 2 Cirebon.

Masih menurut Ismail, kepedulian sekolah-sekolah yang ada di Cirebon sebenarnya tidak hanya dari dua sekolah di atas. Sebelumnya SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon juga menyerahkan bantuan sedekah peduli bencana melalui BMH.

Sedekah Peduli Bencana Nusantara

Sedekah Peduli Bencana Nusantara

Siapa yang ingin diterpa bencana ?, jelas tiada seorangpun yang berharapnya.   Namun Allah punya rencana dengan alam ini. Banjir, longsor, gempa dan sebagainya adalah kejadian alam yang diluar kehendak kita. Yang jelas mempersiapkan segala kemungkinan akan terjadinya hal ini adalah kewajiban kita.  Mari berbagi Sedekah Peduli Bencana Nusantara melalui BMH.

Musibah longsor yang menimpa saudara kita di Banjarnegara sungguh sangat luar biasa. 100 orang dilaporkan tertimbun longsoran. Dan, sampai sore tadi, baru 18 korban yang berhasil dievakuasi.

Proses evakuasi terpaksa dihentikan karena lokasi yang diguyur hujan deras. “Insya Allah besok evakuasi akan dilanjut dan kami bersama tim SAR akan ikut membantu proses evakuasi lanjutan,” ujar Muslim Korlap Siaga Bencana Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang sudah siaga di lokasi.


Untuk sampai di Kota Banjarnegara relatif normal. Akan tetapi, dari Kota Banjarnegara ke lokasi memerlukan waktu yang cukup lama, karena jalur utama juga tertutup longsor.

Dari Kebumen normal 2 jam, tapi tadi dari Kota Banjar ke lokasi memakan waktu sekitar 3 jam. Ini karena medan yang sulit dan jalur utama terputus timbunan longsor. Bahkan alat berat belum bisa tembus ke lokasi.

Sejauh ini, menurut pantauan Korlap BMH yang berada di lokasi, tepatnya di Dusun Jemblung Sampang Kecamatan Karang Kobar Banjarnegara tercatat ada 15 posko dengan masing-masing posko terdiri dari 100-200 pengungsi.

“Pengamatan kami mencatat sudah ada 15 posko pengungsian, yang masing-masing posko diisi sekitar 100-200 jiwa,” rinci Muslim.

“Para pengungsi memerlukan bantuan segera berupa logistik dan selimut karena cuaca dingin pegunungan dan masih cukup sering hujan,” imbuhnya.

Sementara itu BMH dalam aksi bantuan pertama ini baru bisa menyalurkan bantuan berupa logstik selimut, makanan instan, alas tidur, dan lain sebagainya. “Alhamdulillah, BMH sudah salurkan bantuan, tetapi ini masih belum seberapa,” ungkapnya.

Dalam Aksi Siaga Bencana Nusantara ini BMH bekerjasama dengan SAR Hidayatullah dan Pengurus Daerah (PD) Hidayatullah Banjarnegara. Sinergi juga dengan LAZ dan relawan Indonesia.

Minggu, 12 Oktober 2014

STIKMA ,Hidayatullah dan BMH

STIKMA ,Hidayatullah dan BMH

STIKMA Malang menjadi salah satu kampus favorit untuk jurusan teknology dan informasi di bawah organisasi Hidayatullah.  Setelah sebelumnya ada STAIL di Surabaya, STIE di Depok dan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Hidayatullah (STISHID) Balikpapan.


Berikut sejarah singkat STIKMA Malang dan Hidayatullah
Pada awal tahun 2013, STT STIKMA Internasional mengalami pergantian pengurus yayasan. Pengurus yayasan yang lama, menghibahkan STIKMA kepada salah satu ormas Islam besar di Indonesia, yaitu ormas Hidayatullah. Ormas Hidayatullah adalah ormas islam (sebagaimana Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah) yang telah lama malang melintang dalam penyebaran dakwah islam di Nusantara.
logo Hidayatullah New
Terkait kepengurusan, STT STIKMA Internasional Malang berada di bawah PW Hidayatullah Jawa Timur. Adapun yang menjadi ketua pengurus Yayasan adalah Ust. Amun Rowie M.Pd.


Dengan bergabungnya STIKMA menjadi bagian dari keluarga Hidayatullah, menjadikanya sebagai salah satu kampus tujuan alumnus lembaga pendidikan milik Hidayatullah dari seluruh nusantara.


Pada tahun ajaran 2013/2014 ini, Hidayatullah telah mendatangkan puluhan calon mahasiswa baru dari penjuru Nusantara untuk menimba ilmu teknologi di STIKMA.


Karakteristik STIKMA yang berbasis teknologi, dan Hidayatullah yang bercorak Islam, membuat STIKMA adalah pilhan tepat untuk membentuk teknokrat muslim yang berguna bagi masyarakat.

Beasiswa Mahasiswa STIKMA Malang

Beasiswa Mahasiswa STIKMA Malang

Kelas Ekstensi STIKMA Malang untuk para karyawan semester Ganjil 2014 ini sudah dimulai perkuliahan sabtu (11/10).  Setidaknya ada 30 mahasiswa aktif dikelas ini yang selalu mengikuti perkuliahan setiap sabtu dan ahad khusus kelas karyawan. Diantara mahasiswa yang mengikuti kuliah tersebut 15 orang diantaranya adalah mahasiswa dari berbagai daerah yang dibeayai oleh Baitul Maal Hidayatullah Malang dengan program Beasiswa Mahasiswa Indonesia.

Sekilas tentang kelas Karyawan ini mari kita simak tulisan berikut yang kami ambil dari sumber aslinya disini


Apa Sebenarnya Kuliah Kelas Karyawan?


Untuk menampung minat kalangan profesional di sekitar kota Malang melanjutkan jenjang studi ke perguruan tinggi, STT STIKMA Internasional membuka kelas karyawan. Kelas ini ditujukan bagi para kalangan profesional yang sulit untuk mengikuti perkuliahan pada hari dan jam kerja biasa karena bekerja ataupun kesibukan lainnya.
Perkuliahan diadakan di kampus STT STIKMA Malang pada hari dan jam non aktif.

Apa Saja Jenjang Pendidikan yang Ditawarkan?

Dalam kelas karyawan, saat ini STIKMA membuka program S1 Teknik Informatika (gelar S.Kom.) dengan konsentrasi Teknik Informatika. Masa studi rata-rata tberkisar antara 3,5 – 4 tahun, tergantung pada kemampuan Anda dalam menempuh SKS setiap semesternya.

Apa bisa Transfer dan Alih Jenjang (D3 / kampus lain)?

Kami juga menerima program transfer dan alih jenjang, bagi Anda yang sebelumnya sudah pernah berkuliah di jenjang D3, ataupun belum menyelesaikan perkuliahan di kampus lain. Tak perlu mengulang mata kuliah yang sesuai .
Adapun syarat utamanya ialah perguruan tinggi asal terakreditasi DIKTI dengan nilai minimal C.

Waktu Perkuliahan

Jam perkuliahan diadakan di luar jam kerja pada umumnya. Bersifat fleksibel menyesuaikan dengan mata kuliah yang diambil, dan juga kesepakatan antara dosen dan mahasiswa. Hubungi kami untuk segera

Biaya Perkuliahan

Meskipun bernama kelas karyawan, namun biaya pendidikan di STIKMA sangat terjangkau. Anda dapat bandingkan sendiri dengan kampus-kampus lainnya. Untuk mengetahui informasi biaya kuliah kelas karyawan, silakan lihat pada submenu biaya kuliah di Menu Pendaftaran.

Kerjasama

STIKMA menyediakan program kerjasama bagi organisasi / perusahaan yang ingin meningkatkan mutu SDM mereka dalam bidang IT. Kami siap menampung karyawan Anda yang ingin concern menjadi IT perusahaan. Termasuk dalam hal ini Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dengan jaringan kantor cabang terbanyak di indonesia menyediakan bantuan untuk mahasiswa yang kuliah di STIMA Malang.



Rabu, 01 Oktober 2014

BERQURBAN, MENAPAKTILASI KISAH IBRAHIM & ISMAIL AS

BERQURBAN, MENAPAKTILASI KISAH IBRAHIM & ISMAIL AS



RENUNGAN HARI RAYA QURBAN
 1435 H
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR....
ALLAHU AKBAR WA LILLAHILHAMD...
Gema takbair membahana,
menggelora di dada setiap muslim yang beriman
kita sambut hari raya idhul ad-ha 1435 H
hari raya QURBAN
hari bersejarah
hari dimana kita mengingat/ diingatkan kisah Ibrahim Alaihissalam
hari raya qurban...kita teringat kisah (perintah) penyembelihan pada Ismail alihissalam
hari raya tentang kisah cobaan keimanan seorang bapak tauhid IBRAHIM AS
hari raya tentang kisah Ibrahim tatkala mau meninggalkan istrinya (hajar) bersama ismail kecil di padang kering tanah makkah kala itu.
Hajar bertanya saat Ibrahim mau meninggalkannya :
“mau pergi kemana kau suamiku?”



Ibrahim diam.
 Mungkin tak kuasa menjawab,
mungkin belum menemukan jawaban yang tepat untuk istrinya yang lagi perlu mengasuh Ismail kecil.
Mungkin masih sulit menerjemahkan perintah Tuhan untuk pergi meninggalkan anak istrinya, ke dalam bahasa pamitan yang mudah dimengertioleh hajar saat itu.
Tatkala Ibrahim AS mau beranjak pergi,
 tatkala mau meninggalkan ismail kecil di tanah makkah yang panas,
 kalau bahasa sekarang,
boleh jadi sang istri akan bertanya
“mau kemana gerangan suamiku akan pergi???” 
apakah kanda mau pergi ke istri muda???”
 (sarah saat itu istri kedua Ibrahim)
disaat kondisi hajar lagi perlu merawat Ismail kecil.
Konon dikisahkan bahwa separoh ketampanan (pria tampan) adalah pada Yusuf AS. Sedangkan separoh kecantikan ada pada Sarah.
 Bukan sarah.....dari indonesia lho. Bukan sarah yang terima uang dari ahmad fat-hanah lho he he...
Yang ini sarah dari mesir, istri muda Ibrahim AS yang punya anak Ishaq AS. Yang dari Ishaq ini tumbuh keturunan bangsa israil.
Sedangkan dari hajar yang melahirkan Ismail AS akan membuahkan jalur keturunan Muhammad SAW.
Walhasil, mungkin dengan pahit getirnya hati seorang wanita yakni seorang hajar, dengan KETEGARAN HATI bertanya pada sang suami (bukan dengan nada cerewet atau ngomel, apalagi menuduh dg kejam suami yang memadu)
 dengan lancar hajar bertanya pada Ibrahim
“apakah kepergianmu ini adalah perintah ALLAH???”
 “YA” jawab Ibrahim.
Kalau begitu “MAA DHOYYA’ANIYALLAHU”
 “kalau begitu (apapun dengan alasan perintah Tuhan) Allah TIDAK akan menyia-nyiakan aku bersama anakku, selama suamiku pergi”.
Demikian komentar hajar saat melepas suami mau pergi lantaran perintah Tuhan.




Pembaca yang budiman,
kalimat ketegaran hajar yang kuat melepas Ibrahim pergi, itu BUKAN kalimat sederhana, bukan sesuatu yang mudah diucapkan dan ditirukan kaum hawa generasi sekarang, bukan pula suatu sikap yang sederhana yang sepele yang ringan ditiru.
AKAN TETAPI, INILAH cobaan yang terberat yang dirasakan Hajar kala itu, inilah tantangan terpedih dan terpahit yang harus dihadapi seorang istri, seorang wanita yang ditinggal suami di tengah padang kering dengan terik matahari, dan harus merawat ismail kecil. Sungguh (tulisan ini dituangkan pada Senin malam jam 23.45 malam takbiran idhul qurban 1434 H dengan penuh penghayatan) ini kisah yang tidak sepele, karena dengan kisah ini keimanan hajar teruji dan terseleksi.
Ini menunjukkan ujian keimanan tingkat tinggi, keikhlasan yang jernih, murni dengan tauhid yang agung. Kalau ini adalah kisah yang biasa, tentu tidak akan dikisahkan lagi dan tidak akan ditapak tilasi kisahnya sepanjang masa oleh ummat sedunia.
Sedangkan yang terjadi adalah kisah hajar ditinggal suaminya ini menjadi KISAH RITUAL HAJI yang dijadikan syareat dan dilakukan peragaanya oleh muslimin sedunia.
Kisah hajar mencari air di padang tandus menjadi RITUAL SA’I dari Shofa ke Marwa 7 kali. Sungguh ini pasti tidak main-main.
Ritul yang sekarang bisa ditirukan dengan suasana yang berbeda, dengan kondisi yang berbeda dengan tampilan jalan yang berbeda jauuuh. Jalur sa’i sekarang sangat lebih bagus dan aman dari terik matahari, bahkan banyak fasilitas pendukung.
Teringat penulis pernah mengalami langkah-langkah sai dari shofa ke marwa 11 tahun silam di Februari 2012.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahilhamd.....
Allah maha besar, Allah maha Besar, Allah maha besar, SEGALA PUJI BAGI ALLAH!!!


Layanan jemput Zakat, Infaq, Shodaqoh, hibah, wakaf Anda….
Program Qurban Berkah Nusantara “Qurban di kota Manfaat di desa”
 Ke CP.0877.5961.0020/ 0852.3496.4872 _ an. Pak makin_BMH Malang. “Zakat pilar perubahan”. http://bmhcabangmalang.blogspot.com//http://www.bmh.or.id/wakaftunai.blogspot.com // http://daihebat.blogspot.com.html

Jumat, 19 September 2014

Walikota Malang Resmikan Pesantren Mahasiswa Zamzam

Walikota Malang Resmikan Pesantren Mahasiswa Zamzam

Minggu (14/8) menjadi catatan tersendiri bagi santri Pesantren Mahasiswa ZAMZAM Polowijen Blimbing Kota Malang,karena ABAH ANTON sapaan akrab Walikota Malang tersebut berkenan meresmikan Pesantren tersebut.



 
Program Pesantren Mahasiswa Zamzam yang diresmikan oleh Walikota Malang H. Muhammad Anton itu dimaksudkan untuk mengintegrasikan pendidikan para mahasiswa yang mendapat beasiswa full dari BMH. Yakni mereka yang menimba ilmu di STT STIKMA Internasional Hidayatullah Malang.


“Pesantren Mahasiswa zamzam adalah tempat pembinaan bagi mahasiswa, pembinaannya tersebut meliputi tahfizh, bina aqidah akhlak, dan ulumudin. selain itu mereka juga dilatih enterprenership seperti ternak lele, berkebun sayuran, kemudian las dan pembuatan APE alat permainan edukatif,” terang Ahmad Maghfur, SHI selaku pengasuh di Pesantren Zamzam.


Program Pesantren Mahasiswa Zamzam merupakan kerjasama antara PKBM zamzam dengan BMH Jatim khususnya BMH Malang dan juga dengan Ranting Muhammadiyah Plowijen.
Alhamdulillah, seluruh mahasiswa STT STIKMA Internasional HIdayatullah yang berasal dari seluruh Nusantara dan berjumlah 45 orang itu mendapat beasiswa dari Program Senyum Anak Indonesia khusus Mahasiswa.


Senin, 15 September 2014

Peran Strategis Lembaga Humas_Prof. Imam Suprayogo

Peran Strategis Lembaga Humas_Prof. Imam Suprayogo

Jum’at malam Sabtu, tanggal 12 September 2014, ------semalaman, saya dalam perjalanan dari Medan ke  Lhokseumawe, Aceh.  Perjalanan darat yang memerlukan waktu kurang lebih 9 jam itu untuk memenuhi undangan STAIN Lhokseumawe,  berceramah dalam rangka wisuda sarjana di perguruan tinggi  Islam.  Memang ada penerbangan dari Medan ke Lhokseumawe, dengan menggunakan pesawat kecil,  tetapi  hanya tiga kali dalam seminggu. Dengan demikian, di luar hari penerbangan itu, siapapun  akan  menggunakan kendaraan darat.

Melakukan perjalanan darat selama kurang lebih 9 jam cukup melelahkan. Apalagi, sebelumnya juga menempuh jarak penerbangan yang cukup jauh, yakni dari Malang ke Medan, tidak kurang dari 3 jam. Hampir selama sehari semalam  berada di perjalanan. Namun, rasa lelah itu menjadi tidak terlalu terasa ketika dalam keadaan senang


Beberapa kali saya diundang ke STAIN Lhokseumawe,  untuk berceramah, seminar, atau kegiatan lainnya.  Perjalanan jauh itu tidak terasa oleh karena selalu ditemani oleh pimpinannya. Setiap diundang ke kampus itu, saya selalu dijemput oleh ketuanya sendiri, atau setidak-tidaknya oleh humasnya  di Medan. Setelah turun dari pesawat, ----- dari Jakarta, diajak bersama-sama naik mobil ke Lhokseumawe dalam perjalanan yang cukup lama tersebut. 

Perlakuan yang sedemikian menyenangkan, yakni datang dari jauh,  kemudian  dijemput, dan diajak bersama-sama itulah,  yang menjadikan rasa lelah terasa hilang dengan sendirinya.  Perlakuan baik ternyata bisa mengalahkan rasa capek dan lelah. Secara fisik merasakan lelah tetapi secara psikhis,  atas perhatian yang sedemikian besar itu, maka kelelahan fisik itu menjadi hilang dengan sendirinya.

Selama di dalam perjalanan dari Medan hingga ke Lhokseumawe, saya memperoleh banyak informasi  dari humasnya di antaranya tentang pengembangan perguruan tinggi Islam, gambaran tentang  masyarakat Aceh, dan banyak hal lagi lainnya. Berbagai informasi itu, bagi saya, adalah sangat menarik dan  merupakan hiburan tersendiri. Mengembangkan perguruan tingi Islam, -------di daerah-daerah, ternyata bukan pekerjaan mudah. Banyak hambatan yang harus dihadapi, mulai dari menyediaan sarana dan prasara, penyediaan tenaga dosen,  hingga menyangkut administrasi perizinan dari pemerintah pusat. 

Mendengarkan kisah perjuangan tersebut, saya mendapatkan kesimpulan   bahwa ternyata  mengembangkan pendidikan Islam itu  tidak mudah. Diperlukan semangat, perjuangan, dan sekaligus pengorbanan. Usaha-usaha yang bersifat seadanya, hanya menunggu kabar bahwa ada peluang, mau berbuat manakala ada anggaran dan seterusnya, maka tidak akan membawa hasil. Perguruan tinggi Islam  yang  tamnpak maju dan berkembang,  adalah hampir pasti bahwa,  di balik itu terdapat orang-orang yang mau berjuang dan sekaligus berkorban.

Seperti  yang  saya lihat di STAIN Lhokseumawe, lembaga pendidikan Islam itu memiliki orang-orang yang bersemangat tinggi untuk maju.  Selain   itu, juga saya lihat ada  orang yang mampu menjalankan tugas kehumasan dengan baik. Kekuatan lainnya,  adanya  kebersamaan di antara semua warga kampus. Semangat yang tingi, kebersamaan, dan kualitas  kehumasan  itulah yang menjadikan perguruan tinggi Islam ini, -------sekalipun usianya belum terlalu lama, mengalami perkembangan yang sedemikian cepat.

Tugas kehumasan di antaranya adalah menjadikan lembaga yang bersangkutan memiliki citra baik di tengah masyarakat,  membagi informasi secara merata kepada warga kampus, menjalin komunikasi secara luas dengan berbagai pihak, dan lain-lain. Tugas-tugas itu rupanya berhasil dijalankan oleh pejabat yang ditunjuk, dan juga secara bersama-sama diperankan oleh semua pimpinanya. Lewat peran kehumasan  itu, perguruan tinggi Islam  ini  dirasakan  menjadi milik bersama, dan  itulah sebenarnya yang merupakan salah satu kunci kemajuan yang  diraih selama ini.  Wallahu a’lam.






Jumat, 12 September 2014

Sinergi KaCab BMH Malang & DR. Fahmi, SH, SPd, MM

Sinergi KaCab BMH Malang & DR. Fahmi, SH, SPd, MM



DR. Fahmi investor pengadaan ratusan hewan qurban BMH Malang

Kamis (11/9) tercapai pertemuan “bukan empat mata” antara Kepala Cabang BMH Malang M Humam Hidayat, SS dan Dr. Imam Muhajirin Elfahmi, SH, Spd, MM di Amazy resto Jalan bendungan sigura-gura 46-48 Lowokwaru kota Malang sore hari. Pertemuan enam mata termasuk penulis yang mendokumentasikan.

Pertemuan ini adalah final akad kerjasama setelah diawali dengan beberapa pertemuan atau komunikasi awal antara penulis (atas saran kepala cabang BMH Malang) dengan bapak Fahmi seorang pengusaha di bidang pendidikan dan bisnis ini.

Komunikasi awal yang dimaksud adalah per-telpon dan SMS secara intensif dan berkesinambungan. Berbeda dengan relasi atau kenalan-kenalan yang lain, doktor pemilik 12 cabang lembaga pendidikan Magistra Utama di 12 kota ini relatif sangat cepat dalam merespon SMS dari penulis. Kebiasaan menjawab dan merespon “cepat” dari sapaan SMS adalah pola atau model atau tabiat yang menjadi ke-khas-san. Hal ini relatif jarang dimiliki oleh kita kebanyakan.

Kebiasaan merespon cepat (contoh dalam hal SMS) dari kenalan, custumer, pelanggan, nasabah tidak selalu dimiliki oleh kita kebanyakan dibanding oleh seorang Fahmi pemilik empat gelar akademik ini. Lepas dari urusan hobi atau selera, namun kita kebanyakan sering menunda-nunda untuk merespon SMS dari kenalan dengan banyak alasan. Mungkin masih terima tamu, masih rapat penting, masih ada urusan penting, sampai lupa, yang paling mungkin adalah sikap abai dan kurang memandang penting untuk segera merespon SMS. Ini tidak berlaku bila saluran provider nomer HP kita memang pas agak lambat dan eror. 


Walhasil, kerjasama dalam hal pengadaan hewan qurban 1435 H dicapai kata sepakat terhitung hari Kamis kemarin.  Ini adalah akibat dampak dari perubahan kebijakan di BMH Pusat yang terdapat aturan terbaru tentang larangan berbisnis lembaga filantropi semacam BMH. Untuk menyambut hari raya qurban, di tahun-tahun sebelumnya BMH Cabang masih mendapat kucuran dana awal untuk penyediaan hewan qurban. Beda halnya dengan tahun sekarang yang harus berangkat dari nol untuk penyediaan hewan qurban. Untuk itu diperlukan terobosan dan solusi baru agar dapat dengan segera menyediakan hewan pesanan dari para pelanggan yang menaruh kepercayaan yang tinggi kepada BMH.

Pertemuan sore itu berkembang menjadi sarana beberapa masukan terkait peningkatan kinerja SDM BMH.  Bisa jadi, Secara kelembagaan BMH dibawah keluarga besar Hidayatullah sudah cukup mendapat   kepercayaan yang tinggi di mata masyarakat sebagai organisasi dakwah yang santun dan nyaris tanpa pernah menimbulkan pergesekan yang frontal di tengah-tengah ummat. Bisa jadi, BMH sebagai lembaga zakat nasional sudah mendapat tempat di hati para donatur dan simpatisan. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau secara pendekatan personal dan tampilan program di tengah-tengah ummat, BMH kalah tertinggal jauh dengan lembaga-lembaga lokal maupun nasional dalam memberikan edukasi tentang zakat, infaq, sedekah dan wakaf.

Banyak bermunculan di masyarakat lembaga yang tampil terkelola secara profesional. Menejemen yang tertata rapi didukung SDM yang enerjik, lincah dan tangguh. Bisa jadi lembaga itu adalah sebenarnya milik pribadi atau perorangan. Terkadang lembaga tersebut baru muncul di tingkat lokal dan belum sebesar BMH. Namun, karena pendekatan silaturrahim yang lebih intensif, maka masyarakat bisa lebih tertarik dan simpati dibanding kepada BMH. Persaingan di masyarakat akan terasa begitu ketat dan harus menjadi catatan penting untuk perbaikan BMH kedepan.”demikian komentar bapak Fahmi dalam kritikan-kritikannya yang membangun.

Setelah terdokumentasi akad kerjasama pengadaan hewan korban 1435 H ( yang rencananya hingga limaratusan ekor) dan usai kita dengar berbagai masukan dan kritikan pak Fahmi untuk BMH Malang kedepan, maka bapak Humam sebagai Kepala Cabang BMH Malang pun berkomentar bahwa tidak menutup kemungkinan “akan kita adakan upgrading khusus SDM BMH Malang dan mengecas motivasi berkala tiap bulan agar tetap terjaga semangat dalam meningkatkan kinerja dalam mencapai prestasi. Ruang workshop amazy training center bisa menjadi tempat alternatif dengan bapak Fahmi sebagai motivator utama tiap bulan. ” demikian gagasan bapak Humam usai berpamitan.  



Demikian, penulis sudah melaksanakan tugas dalam mempertemukan dua pihak (atau beberapa pihak yang berserakan, jarang ketemu dan saling silaturrahim) untuk bekerjasama, bersinergi untuk kepentingan jangka pendek dan jangka panjang.

Peran nominal ratusan juta bukanlah hal yang sederhana.  Amanah untuk dijaga dan dimanfatkan sebaik-baiknya. BMH (cabang Malang khususnya), dengan SDM yang relatif masih muda-muda belia, sudah mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat dan ummat untuk mengelola dana ummat sampai ratusan juta hingga Milyar-an. Penulis sebagai saksi di perjalanan program, berharap SEMOGA amanah kepercayaan masyarakat dan ummat ini bisa terkelola secara tepat guna dan tepat sasaran. Amin.  (makin)

Ditulis di kantor BMH Malang pukul 03.30 dinihari Sabtu, 13 September 2014.



Layanan jemput Zakat, Infaq, Shodaqoh, hibah, wakaf Anda….
Program Qurban Berkah Nusantara 
“Qurban di kota Manfaat di desa”
0341.7717000

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Kontak Kami

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah BMH tetap berkhidmat bersama Ummat - WA 0851.0471.7000

Alamat:

Jalan Sidomakmur 15 Sengkaling Dau Malang

Jam Kerja:

Senin sampai Jumat pUkul 08.00 hingga 16.30

Phone:

0851.0471.7000

Recent Comments

Recent Posts